Friday 29 August 2014

Beberapa lembar wajahmu yg hadir dilangit malam ini. Membangunkan tumpukan harapan yang telah berkarat menunggu pengecatan ulang. Sebentar sajalah, kau bisa duduk bersama didepan tenda menikmati secangkir coklat hangat ini. Dipisahkan oleh meja kayu ini tentu tak akan mengusik keserdehanaan perbincanganmu. Tentu aku akan dengarkan penuh perasaan. Sayang, kesempatan ini tak pernah kumiliki, Khalis.


No comments:

Post a Comment